Pekanbaru – Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini ialah bagaimana menumbuhkan budaya baca di kalangan masyarakat. Mengingat pentingnya budaya baca dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan, yang mana ini menjadi dasar bagi seseorang bisa memperoleh pengetahuan serta membangun pembentukan sikapnya.

Bisa dikatakan menciptakan generasi literat berarti menuju masyarakat yang kritis dan peduli. Artinya, masyarakat kritis terhadap segala informasi yang diterima sehingga tidak bereaksi secara emosional dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru membentuk program Lapak Baca yang menjadi wadah bagi para pegiat literasi dalam menyebarkan virus literasi melalui pemberdayaan masyarakat yang integratif dan partisipatif. Lokasi program Lapak Baca berada di Pocadi RTH Kaca Mayang, Jalan Jendral Sudirman Kota Pekanbaru.
“Inisiatif menyediakan ruang dan waktu juga bermanfaat bagi masyarakat, terutama anak-anak usia dini agar dapat mengembangkan potensi, bakat dan kepedulian lewat pengalaman yang didapat dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan,” ungkap Plt Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Ir. Hj. Nelfiyonna, M.Si.
Lapak Baca rencananya akan dilaksanakan setiap minggu sejalan dengan pelaksanaan Car Free Day (CFD) dengan menampilkan berbagai komunitas dan kegiatan menarik, seperti mendongeng, mewarnai, fasilitas membaca buku anak, buku digital dan masih banyak lagi lainnya. Upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam memfasilitasi pengiat literasi dan masyarakat ini dinilai sebagai salah satu cara untuk menumbuhkembangkan SDM unggul guna menjawab tantangan masa kini dan masa mendatang.
“Literasi merupakan hal yang esensial dalam pemajuan bangsa. Maka pemerintah, pengiat literasi serta masyarakat perlu bersatu padu untuk menciptakan generasi literat. Kepada masyarakat, jangan lupa untuk hadir dan mengikuti berbagai kegiatan yang tersedia di Lapak Baca minggu ini,” tutupnya.