Seandainya Nabila Rafifah Darma Jadi Walikota – Lomba Menulis

oleh
Nabila Rafifah Darma

PEKANBARU DI MATA ANAK BANGSA

Pekanbaru terus melesat maju dari hari ke hari. Segala sektor dikuasai, dengan visi kota metropolitan yang madani. Setiap rakyat berusaha memajukan kota mereka dengan berpegang kepada amanat sang pemimpin. Pemimpin yang mereka pilih bukan karna belas kasihan,pemimpin yang mereka pilih bukan karna paksaan, namun pemimpin yang mereka pilih atas dasar kepercayaan. Pemimpin yang mereka harapkan akan membawa kota mereka dan segala isinya kepada masa depan yang cemerlang.

Bapak Anies Baswedan pernah berkata, “Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah manusianya, bukan sumber daya alamnya”. Kata kata tersebut menyadarkan kita bahwa harta paling berharga bagi negara adalah rakyat nya, rakyat yang akan meneruskan perjuangan pendahulunya,yaitu anak anak muda penerus bangsa. Namun yang seringkali terjadi adalah, anak bangsa tak punya hak untuk berbicara, menyampaikan gagasan demi kemajuan. Sehingga, terima kasih dari kami karena telah memberi kesempatan yang sangat berarti ini.

Berandai andai bukanlah hal yang salah. Kata “andaikan” menjadi pemicu diri untuk terus bergerak meraih mimpi. Menjadi pemimpin memang sulit,namun setiap orang pasti ingin. Apalagi memimpin sebuah kota. Menjadi orang nomor 1, dikenal oleh banyak orang, membuat program, mengunjungi rakyat, melakukan pembangunan, siapa yang sanggup menolak? Jadi disini, izinkan saya berandai andai menjadi seorang walikota, meskipun saat ini saya hanya seorang anak bangsa.

Pekanbaru baru saja menerima Penghargaan Kota Layak Anak Pratama bulan Juli lalu. Pekanbaru menjadi salah satu dari 126 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Pekanbaru juga menjadi tuan rumah Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun ini. Siswa siswi terbaik dari seluruh Indonesia datang dan berkompetisi di kota ini. Namun hal yang masih sangat disayangkan adalah masih banyak anak di kota pekanbaru yang bekerja sebagai pengamen atau penjual koran di jalanan, dan mereka tidak bersekolah dan fakir pendidikan. Contohnya di Simpang Mall SKA Pekanbaru atau Jalan Soekarno Hatta-Jalan Tuanku Tambusai. Itu hanya salah satu tempat, dan masih banyak di tempat lain anak anak menjadi pekerja seperti ini. Padahal pendidikan adalah faktor utama yang sangat dibutuhkan untuk memajukan sebuah kota. Masyarakat yang terdidik akan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan. Masyarakat terdidik akan membantu pemerintah untuk mewujudkan visi dan misi kota. Disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan, sehingga andaikan saya menjadi walikota , saya akan menyisir tempat tempat di seluruh kota Pekanbaru dimana masih banyak anak yang menjadi pekerja di jalanan. Saya akan memberikan mereka rumah singgah , memberikan sekolah gratis,atau beasiswa sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka tidak sepantasnya menghabiskan waktu dengan mencari uang, karena pada hakikatnya,mereka seharusnya  menghabiskan waktu dengan belajar untuk menggapai cita cita mereka.

Kita semua juga tahu bahwa di Pekanbaru terdapat banyak sekali pusat perbelanjaan atau Mall. Di sekitaran Jalan Soekarno Hatta-Jalan Tuanku Tambusai saja ada 4 pusat perbelanjaan yang terkenal seperti Mall SKA, Transmart Pekanbaru, Plaza Citra, dan yang sekarang sedang dibangun ada Living World Pekanbaru. Hal tersebut berpotensi meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas,sehingga menimbulkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Jika saya seorang walikota, saya akan membangun Fly Over, atau Jalan Layang untuk menghindari kemacetan berkepanjangan di sana dan mengirim personil lebih banyak dari kepolisian untuk mengawasi lalu lintas disana.

Pekanbaru memiliki sebuah bangunan megah yang terletak di sebelah kantor Gurbernur Riau,bangunan yang isinya sangat berharga.  Bangunan yang menjadi sumber ilmu , memberi bayangan bagaimana hebatnya manusia dan dunia. Bangunan yang seharusnya wajib selalu dikunjungi anak anak bangsa, yang lebih berarti daripada mall mall atau pusat belanja. Sayangnya fakta bicara beda. Anak bangsa sekarang tak suka menghabiskan waktu berlama lama disana. Mereka tak sadar betapa besar manfaatnya untuk mereka. Ya, itulah Perpustakaan Soeman HS. Perpustakaan yang memiliki ratusan ribu buku, yang dapat memperluas pengetahuan dan kemampuan kita semua. Jika saya seorang walikota, saya akan memfasilitasi pihak perpustakaan untuk mensosialisasikan perpustakaan tersebut ke sekolah sekolah yang ada di Pekanbaru, sehinggga pihak sekolah pun bisa menjalin kerjasama dengan pihak perpustakaan agar kita semua dapat memaksimalkan fungsi perpustakaan tersebut. Selain itu, saya akan membuat program bulanan yaitu mengundang penulis terkenal atau tokoh pendidikan ke perpustakaan ini, dan memusatkan semua kegiatan disana. Program ini akan dipublikasikan di berbagai social media seperti facebook, instagram,twitter,dll. Hal ini bertujuan agar para informasi ini tersebar merata di berbagai kalangan,baik di kalangan remaja maupun orangtua. Sehingga minat masyarakat ke perpustakaan lebih tinggi karena perpustakaan tidak hanya menyediakan buku untuk dibaca, namun juga menyediakan hiburan berbasis edukasi untuk mereka.

Tanpa sadar,tua sudah kota kita. 233 tahun, bukan waktu yang singkat. Kami, anak bangsa bangga atas perkembangan dan kemajuan yang telah terlaksana. Namun, tak ada gading yang tak retak. Segala sesuatu di dunia tak satupun sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Mari bersama sama, perlahan  tapi pasti, kita lengkapi kelemahan dengan kelebihan, kita bangun  Pekanbaru menjadi lebih baik lagi. Semoga segala harapan dapat terwujudkan. Amin ya robbal alamin.

“Tulisan ini di ikut sertakan dalam Lomba Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 233 Tahun 2017”

Nabila Rafifah Darma

Nama Penulis : Nabila Rafifah Darma

Nama Sekolah : SMAN Plus Provinsi Riau

Tentang Penulis: DISPUSIP Kota Pekanbaru

Gambar Gravatar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Pekanbaru hadir sebagai salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. DISPUSIP Kota Pekanbaru mengemban tugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik di bidang perpustakaan dan Kearsipan.

No More Posts Available.

No more pages to load.