Seandainya Agilles Abdulhamid Muhammad Wouda Jadi Walikota – Lomba Menulis

oleh
Agilles Abdulhamid Muhammad Wouda

Menjadi Walikota bukanlah mudah, tapi seandainya saja saya jadi Walikota, maka saya akan menciptakan kota Pekanbaru yang asri, sehat, bersih dan berdedikasi untuk mencintai alam anugerah Allah yang Maha Luas ini.

Pertama Saya sendiri menyukai warna hijau karena kesegaran dan keasrian warna tersebut. Karena itu, saya menyarankan agar dilaksanakan “satu pohon untuk satu orang” agar kota Pekanbaru menjadi lebih asri dan sejuk. Rasa memiliki yang tinggi dapat ditetapkan ketentuan tidak merusak tanaman yang telah di tanam sebagaimana yang sering terjadi karena kurang kesadaran terhadap keasrian dan kehijauan lingkungan di sekitar kita. Ini juga diupayakan agar pada musim kemarau tidak ada kebakaran yang mudah terjadi, karena kota Pekanbaru semakin asri dan segar.

Nah, kedua, agar kota kita ini menjadi lebih sehat, maka mari kita berikan contoh dan memberikan penyuluhan bahwa dampak merokok itu buruk untuk kesehatan. Juga, mari kita berikan vaksinasi pada balita dan anak-anak SD. Juga diupayakan agar anak-anak remaja menjauhi segala jenis narkoba, ini sangat berbahaya, apalagi untuk anak-anak remaja. Narkoba memiliki zat adiktif yang menyebabkan orang terutama “anak remaja” terus menggunakannya, sehingga mereka susah dihentikan. Maka, marilah kita cegah hal itu terjadi dengan memberikan penyuluhan, bimbingan, mengayomi serta peran orang tua yang tak kalah pentingnya. Karena orang tua merupakan dasar pendidikan setiap anak. Orang tua harus memahami betapa berbahayanya Narkoba itu. Tidak hanya mendengar dan melihat kejadian yang telah terjadi, dikarenakan ‘kekurang tahuan’ orang tua dalam mengatasi dan menjegah keterlibatan anak dilingkungan yang tidak sehat dan tidak terkontrol.

Selanjut yang ketiga adalah Pendidikan Agama bagi anak sedari dini sangatlah menentukan dasar yang kokoh pada setiap anak, agar tidak mudah terombang ambing oleh “tiupan angin” yang datang dari sisi manapun. Ini bisa tercapai jika setiap orang tua mengetahui, memahami dan memberikan bimbingan yang tepat pada anak.

Berikutnya yang keempat dengan memberikan kebebasan berfikir dan berkreativitas pada setiap anak sebaiknya program pendidikan di Pekanbaru lebih di intensifkan pada bidang “kreativitas” dari pada memenuhi tas mereka dengan buku yang tebal tetapi tidak dipahami maksud dan tujuannya, karena hanya difokuskan pada menghafal dan akurasi nilai prestasi menulis, membaca dan menghafal saja. Ada baiknya diberikan 40% dari mata pelajaran praktek lapangan atau kreatifitas di luar menulis dan membaca karena lebih sering menimbulkan kebosanan daripada menyenangkan (enjoy). Kalau kita bosan dengan pelajaran mengakibatkan malas dan jenuh untuk membaca buku pelajaran yang terlalu banyak, hanya menghafal dan menulis.

Mencari solusi yang telah saya sebutkan tadi adalah dengan memberikan pendidikan yang lebih mengajarkan bagaimana menyayangi, memelihara dan berkomunikasi dengan alam sekitar, misalnya yang mendasar, contoh membiasakan “membuang sampah sendiri” di tempat sampah dengan menyiapkan tong sampah yang cukup di setiap tempat keramaian, lingkungan sekitar dan di rumah sendiri. Memberikan sangsi yang berat jika membuang sampah pada sembarangan tempat. Dilarang menyakiti atau memburu binatang yang dilindungi dengan bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait.

Demi kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat memberikan keluasan kepada anak-anak usia dini untuk bermain dan berkreatifitas, maka kita akan menyediakan taman-taman yang asri, sejuk dan aman serta mudah dijangkau bagi keluarga untuk bermain atau bersantai dengan biaya yang murah bahkan kalau bisa “gratis” masuknya. Tentu saja dengan disediakannya petugas yang pandai dalam memberikan penyuluhan dan bimbingan agar rasa aman berada di lingkungan tersebut.

Bersepeda ke sekolah merupakan salah satu kegiatan saya sehari-hari, jadi saya akan membangun dan menyediakan jalur bersepeda (cycle path) yang aman dan nyaman bagi para pesepeda yang tidak diganggu oleh sepeda motor atau kendaraan roda empat lainnya. Dimana seri memberikan kekhawatiran bagi pesepeda dan terutama orang tua yang berusaha melepaskan anaknya untuk bersepeda ke sekolah. Fasilitas ini harus betul-betul terakomodasi dengan cermat (contohnya; tepat-tempat parkir), sehingga sepeda merupakan salah satu kendaraan yang disenangi masyarakat. Kegiatan ini akan sangat menghemat biaya serta mengurangi penggunaan bahan bakar yang sudah semakin menipis sumber alamnya. Jika sudah terpenuhi maka dihimbau sekolah-sekolah untuk melarang anak-anak membawa sepeda motor sendiri atau roda empat, karena itu sangat berbahaya, terlebih lagi di usia seperti saya ini tidak boleh membawa kendaraan sendiri karena masih di bawah umur dan suka ugal-ugalan.

Kenyamanan berlalu lintas juga menjadi prioritas dalam program saya sebagai Walikota. Dengan menyediakan “kendaraan umum” yang aman, nyaman, tepat waktu dan bersih tetapi dengan biaya terjangkau, agar masyarakat lebih memilih berkendaraan umum dari pada bawa kendaraan sendiri, yang mana sering menimbulkan kemacetan dari pada kecepatan mencapai tujuan. Terutama waktu-waktu jam kerja atau jam sibuk.

Semua Program ini bisa terlaksana dengan penataan yang terencana dan terstruktur dengan melibatkan masyarakat yang berdedikasi dalam menyayangi lingkungan sebagaimana sama-sama kita harapkan. Dengan ketentuan ilmu, bimbingan, kerjasama dan fasilitas yang memadai in Syaa Allah akan terwujud “Pekanbaru Kota Asri, Aman,Sehat dan Berdedikasi.”

“Tulisan ini di ikut sertakan dalam Lomba Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 233 Tahun 2017”

Agilles Abdulhamid Muhammad Wouda

Nama Penulis : Agilles Abdulhamid Muhammad Wouda

Nama Sekolah : MTsN 03 Pekanbaru

Tentang Penulis: DISPUSIP Kota Pekanbaru

Gambar Gravatar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Pekanbaru hadir sebagai salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. DISPUSIP Kota Pekanbaru mengemban tugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik di bidang perpustakaan dan Kearsipan.

No More Posts Available.

No more pages to load.