Pembinaan Perpustakaan Sekolah

oleh

Pembinaan Perpustakaan Sekolah
Dalam pasal Undang – undang sisdiknas no. 2 tahun 1989, ditegaskan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting. Sebagai sumber belajar, keberadaan perpustakaan mutlak dibutuhkan. Namun, dalam pengelolaan perpustakaan saat ini masih jauh dari harapan, penggunaan sarana perpustakaan masih belum optimal. Keadaan ini dimungkinkan karena manajemen sekolah yang kurang mementingkan keberadaan perpustakaan di sekolah, selain itu koleksi buku perpustakaan masih berkisar pada buku – buku paket sedangkan selain buku paket masih ada dalam jumlah yang terbatas, apalagi petugas perpustakaan pada umumnya bukan seorang pustakawan yang sebenarnya sehingga pengelolaan kurang professional. Serta alokasi dana untuk pengembangan perpustakaan dari sekolah masih kurang memadai dan motivasi kepala sekolah, guru dan staf sekolah kepada para siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar masih kurang. Oleh karena itu diperlukan suatu pembinaan terhadap perpustakaan sekolah guna menciptakan kualitas SDM, memotivasi siswa untuk membaca dan memanfaatkan perpustakaan serta mendorong terciptanya budaya baca.

Pembinaan perpustakaan ke SMPN 20 dan SMPN 21
Pembinaan perpustakaan sekolah oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru

Ciri – ciri perpustakaan sebagai berikut :
1. Perpustakaan itu merupakan suatu unit kerja
2. Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka
3. Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai
4. Perpustakaan sebagai sumber informasi

Perpustakaan adalah Suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan – bahan pustaka, baik berupa buku – buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh pemakainya.

Ada lima macam perpustakaan Yaitu :
1. Perpustakaan Nasional
2. Perpustakaan Umum
3. Perpustakaan Khusus
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
5. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah, seperti perpustakaan umum, juga menyimpan koleksi bahan pustaka yang terdiri dari buku, slide,majalah, surat kabar dan lain – lain. Semua bahan diatur dalam ruangan tertentu dalam lingkup sekolah, disusun secara sistematis, agar para pemakai dapat menggunakan perpustakaan efisien dan semaksimal mungkin.
Para pemakai Perpustakaan sekolah adalah orang – orang yang berada dalam lingkup sekolah, antara lain : guru, karyawan, dan terutama adalah para siswa sekolah itu. Tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk memberikan kesempatan bagi orang lain yang memerlukan.

Tujuan perpustakaan sekolah yaitu untuk menunjang proses pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Oleh karena itu bahan – bahan pustaka disesuaikan dengan tujuan itu. Hal ini tidak berarti semata – mata berisi buku pelajaran yang dipakai dalam proses belajar – mengajar, tetapi juga bahan – bahan untuk maksud rekreasi, ilmu pengetahuan populer, dan lain – lain. Sebab proses pendidikan sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu yang ada pada guru kepada siswa, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan diri, perkembangan bakat dan kemampuannya. Dalam hal inilah perpustakaan menyumbangkan bantuan yang besar dan berguna. Itu berarti pula para pengelola perpustakaan ikut ambil peranan dalam proses pendidikan, sedangkan para guru tidak lepas dari pembinaan siswa agar mencintai dan menggunakan perpustakaan semaksimal mungkin.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan, Perpustakaan sekolah ialah Suatu Unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan, yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk perkembangan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut.
Perpustakaan sekolah juga dimaksudkan untuk merangsang anak perkembangan diri dan ilmunya. Maka haruslah diusahakan menggunakan bahan pustaka yang ada, bukannya di perpustakaan karena takut kehilangan bahan – bahan pustaka. Demikian pula hendaknya bahan – bahan pustaka selalu menarik, selalu bertambah, sehingga sumber – sumber informasi yang baru tersedia.
Pembinaan Perpustakaan.

Pembinaan adalah Usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Pembinaan Perpustakaan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus – menerus agar segala sesuatunya berjalan pada jalur dan rel yang benar sehingga dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya.
Menurut Intruksi Presiden No. 15 tahun 1974, Tanggal 13 september 1974, pasal 4 bahwa pembinaan secara menyeluruh mencakup : “Perencanaan, Pengaturan, Pengendalian, dan Penilaian Kegiatan” yang berhubungan dengan suatu sistem tertentu.
Mengapa diperlukan kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan sumber pengetahuan bagi siswa, guru, dan semua warga sekolah. Setiap sekolah, telah tersedia fasilitas perpustakaan yang memadai dengan kebutuhan dari sekolah yang terkait. Tapi Kenyataan yang sekarang ini, keberadaan perpustakaan sekolah belum berfungsi secara optimal. Perpustakaan pada umumnya masih tidak lebih dari tempat menyimpan buku-buku. Warga sekolah kurang berminat untuk mendatangi perpustakaan – perpustakaan yang ada belum berfungsi sebagai sarana peningkatan minat para siswa, oleh karena itu diperlukan pembinaan, supaya perpustakaan sekolah mempunyai daya tarik bagi siswa.

Kegiatan pembinaan perpustakaan sekolah sangat diperlukan karena pembinaan perpustakaan sekolah mempunyai beberapa tujuan yang harus dicapai.

Tujuan Pembinaan Perpustakaan Dibagi menjadi dua :
Tujuan Umum
1. Meningkatkan mutu perpustakaan
2. Meningkatkan Relevansi perpustakaan dengan pembangunan
3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna perpustakaan
Tujuan Khusus
1. Mewujudkan suatu sistem perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
2. Menyelenggarakan program perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
3. Mewujudkan mutu perpustakaan yang standar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan sesuai dengan prioritas yang digariskan
5. Mengatur dan menyelenggarakan perpustakaan perpustakaan yang sesuai dengan prinsip – prinsip managemen perpustakaan.

Ruang Lingkup Pembinaan Perpustakaan
Ruang Lingkup Pembinaan meliputi Pembinaan teknis dan yang bukan teknik perpustakaan, yang mencakup 10 aspek :
1. Status, Organisasi dan managemen perpustakaan
2. Ketenagaan Perpustakaan
3. Gedung dan ruangan perpustakaan
4. Perabot dan peralatan Perpustakaan
5. Koleksi bahan pustaka perpustakaan
6. Pelayanan Perpustakaan
7. Pembinaan (anggaran) Perpustakaan
8. Promosi dan Pemasyarakatan Perpustakaan
9. Jaringan kerjasama antar Perpustakaan
10. Minat baca

Pembinaan Status, Organisasi dan managemen perpustakaan
Status atau Kedudukan Organisasi Perpustakaan merupakan, Satu hal yang penting oleh sebab itu harus selalu dilakukan Pembinaan agar perpustakaan memiliki status yang mantap, seimbang, dan serasi dengan peran tugas dan fungsinya sebagai pusat informasi dan agen perubahan, status Perpustakaan akan berkaitan erat dengan struktur organisasinya artinya tinggi atau rendahnya status perpustakaan tergantung kepada luas atau sempitnya ruang lingkup dan jenjang organisasi.Pembinaan yang dilakukan terhadap status dan organisasi perpustakaan dimaksudkan agar perpustakaan diberikan ”porsi” yang pas dan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan bobot tugas dan fungsinya.
Perpustakaan sekolah yang dikelola oleh seorang guru pustakawan atau pustakawan guru, berada dibawah pembinaan kepala sekolah. Namun, perpustakaan yang sehat dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh beberapa staf dengan latar belakang pendidikan perpustakaan. Pembinaan organisasi perpustakaan dilakukan agar semua kegiatan dapat tertampung, terselenggara, dan berjalan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku.
Manajemen perpustakaan fungsi kegiatannya meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan dan Pengawasan. menejemen perpustakan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan Kepala sekolah Kepala sekolah sebagai top manajer di sekolah, berkewajiban untuk membina seluruh komponen yang ada di sekolah. perpustakaan adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan, untuk itu kepala sekolah perlu membina perpustakaan sekolah, supaya bisa bermanfaat secara optimal.
Untuk membina perpustakaan secara optimal diperlukan tindakan-tindakan yang tepat dari kepala sekolah, yang antara lain :

a. Penempatan petugas untuk pengelola perpustakaan secara benar dan berkemampuan.
b. Mengalokasikan dana yang memadai untuk pengembangan perpustakaan.
c. Membantu pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara periodik.
d. Memberi pembinaan secara berkala kepada pengelola perpustakaan dan seluruh warga sekolah.
e. Menetapkan wajib berkunjung ke perpustakaan bagi para siswa, melalui metode pemberian tugas dari guru
f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang terlaksana.

Pembinaan Ketenagaan
Keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan Tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian, dan rekreasi masyarakat sekelilingnya. Untuk itu sebuah perpustakaan dari segi fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi, gedung ruangan, dan koleksi bahan pustaka agar serasi, selaras dan seimbang sedangkan untuk keberhasilannya, perpustakaan perlu dikelola oleh sejumlah tenaga pustakawan terdidik terampil dan penuh pengertian tentang kebutuhan masyarakat baik material maupun spiritual serta memiliki jiwa pengabdian yang tinggi.
Dengan demikian di dalam suatu sistem pendidikan nasional yang berkesinambungan seumur hidup, perpustakaan berperan secara tepat guna dan berdaya guna sebagai suatu lembaga pendidikan dan non- formal dan sebagai sarana penunjang pendidikan formal.
Menyadari akan tujuan, isi, dan fungsi perpustakaan yang cukup berat, dapat dibayangkan persyaratan – persyaratan dituntut dari seorang pustakawan atau petugas suatu perpustakaan yang ingin mengabdi dirinya kepada masyarakat khususnya dalam memberikan pelayanan bacaan dan informasi.
Ada dua persyaratan pokok yang harus dimiliki oleh pustakawan agar pelayanan perpustakaan dapat diselenggarakan dengan baik dan memenuhi sasarannya yakni persyaratan mental dan persyaratan pengetahuan.
1. Persyaratan Mental
– Seorang Pustakawan harus mempunyai jiwa mengabdi terhadap kepentingan masyarakat
– Menaruh perhatian yang besar terhadap hal – hal yang ada kaitannya dengan pembinaan minat baca dan pemenuhan kebiasaan membaca.
– Selalu ingin tahu dan memahami selera baca
– Selalu ingin rajin, tekun, teliti, siap sedia secara memikat memberikan bimbingan dan pengarahan tentang cara menggunakan perpustakaan, sehingga lambat laun berkeinginan mengunjungi perpustakaan dan bergairah untuk meminjam bahan bacaan
2. Persyaratan Pengetahuan
a. Hal – hal umum yang harus diketahui dan kadang – kadang mungkin harus dipelajari secara mendalam seperti
– Tentang kegemaran dan penggunaan waktu senggang
– Tentang kelompok usia bersekolah dan yang putus sekolah
– Tentang lingkungan hidup siswa itu sendiri
b. Pengetahuan tentang dunia bacaan dan penerbitan pada umumnya
c. Pengetahuan tentang masyarakat sekeliling disamping pengetahuan tentang ilmu perpustakaan.

Sedangkan untuk meningkatkan profesionalis pustakawan, diperlukan beberapa tindakan, yang antara lain :

a. Mengikut sertakan pengelola/ petugas perpustakaan dalam pendidikan dan pelatihan terkait dengan perpustakaan
b. Mengadakan fasilitas dan kemudahan-kemudahan bagi pengelola perpustakaan dalam pengembangan. perpustakaan
c. Mengadakan studi banding dengan perpustakaan sekolah yang telah memiliki menajemen yang baik dan maju
Pembinaan Gedung dan ruangan perpustakaan
Keadaan gedung dan ruang perpustakaan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil tidaknya penyelenggarakan perpustakaan. Misalnya bagaimana bagian – bagian dari ruang perpustakaan itu, perbandingan luas satu dengan lainnya, letaknya, kondisinya, dan sebagainya. Prinsipnya disamping faktor ukuran luas, kondisi, dan letaknya, ruang – ruang harus menjamin alur kerja yang baik tidak boleh terjadi alur kerja terhambat karena masalah ruang. Ini berarti bahwa petugas perpustakaan harus dapat mengatur ruangan sedemukian rupa sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini terutama diperuntukkan bagi perpustakaan – perpustakaan yang menggunakan ruangan yang telah ada.
Perpustakaan yang menempati ruangan tersendiri seperti perpustakaan khusus, perpustakaan lembaga keagamaan, dan perpustakaan sekolah yang jumlah koleksi, petugas, anggaran, pemakai dan ruang lingkup kegiatan yang relatif terbatas akan lebih efisien jika ditempatkan pada suatu ruangan tertentu (bukan gedung tersendiri). Ruangan perpustakaan tersebut didesain dan ditata secara khusus untuk perpustakaan.dengan mempertimbangkan aspek – aspek seperti halnya perpustakaan yang menempati gedung sendiri. Namun aspek – aspek tersebut lebih sederhana, karena terbatas pada ruangan perpustakaan. Yang terpenting adalah bahwa proses kegiatan dapat berjalan guna melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan.
Pembinaan gedung, sarana dan prasarana adalah agar sejak proses pemakaian, pemeliharaan, perawatan, sampai dengan penghapusan dapat berjalan baik Hal itu untuk dapat dihindari terjadinya pemborosan, kerugian, dan kesalahan pengurusan.

Pembinaan perabot dan perlengkapan perpustakaan
Perabot dan perlengkapan perpustakaan ikut menentukan keberhasilan suatu perpustakaan dalam mencapai tujuannya. Yang termasuk perabot perpustakaan antara lain adalah rak buku, rak majalah, lemari katalog dan lain – lain. Sedangkan yang termasuk perlengkapan perpustakaan antara lain mesin ketik, mesin hitung, mesin fotocopy, alat – alat tulis, kartu katalog, dan lain – lain. Baik perabot maupun perlengkapan perpustakaan termasuk dalam tata – ruang perpustakaan.
Yang dimaksud Tata – ruang dalam hal ini adalah Penempatan alat – alat perlengkapan seperti rak buku, meja kursi baca, rak majalah dan sebagainya dalam suatu perpustakaan. Ini tidak kurang pentingnya untuk diperhatikan, karena kelancaran kerja banyak dipengaruhinya

Pembinaan koleksi perpustakaan
Koleksi Perpustakaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Oleh sebab itu dari sumber informasi perpustakaan akan dimulai kebijakan pembentukannya. Secara khusus pembinaan koleksi dikaitkan dengan masing – masing jenis perpustakaan Pada perpustakaan sekolah, koleksi yang disediakan adalah berhubungan dengan mata pelajaran karena hal ini selalu dikaitkan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai visi dan misi perpustakaan sekolah tapi sekarang ini untuk menarik perhatian minat para siswa maka perpustakaan perlu memperbanyak koleksi perpustakaan. Semakin banyak dan bervariasi buku-buku perpustakaan, akan semakin merangsang siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan yang menarik adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi pustaka yang banyak dan bervariasi.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan supaya koleksi perpustakaan menjadi menarik, antara lain sebagai berikut :

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru pustakawan untuk menumbuhkan rasa senang membaca siswa, antara lain sebagai berikut :
a. Memperkenalkan buku – buku
b. Memperkenalkan riwayat hidup tokoh – tokoh
c. Memperkenalkan hasil – hasil sastrawan

Perlu diketahui bahwa berhasil atau tidaknya menumbuh rasa senang membaca tidak hanya bergantung kepada materi tetapi cara penyampaiannya. Bagaimana cara guru/ pustakawan berusaha memberikan kesan khusus pada siswa. Sehingga mereka tergugah dan terdorong hatinya untuk membaca buku – buku.
Usaha lain sebagai pendekatan dengan memperkenalkan buku-buku perpustakaan sekolah adalah menyelenggarakan ”display” dan pameran buku, ”display” disini berarti mengatur buku-buku secara khusus yang lebih menyolok dan menarik. Biasanya yang di display adalah buku-buku baru, dengan tujuan selain memperkenalkan buku-buku juga sebagai usaha memberikan stimulustertentu kepada siswa. Pameran buku adalah kegiatan memfisualisasiklan buku-buku agar diketahui oleh siswa. Pameran buku ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan perpustakaan sekolah pada siswa, guru – guru, dan anggota sekolah lainnya.

Tentang Penulis: DISPUSIP Kota Pekanbaru

Gambar Gravatar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Pekanbaru hadir sebagai salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. DISPUSIP Kota Pekanbaru mengemban tugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik di bidang perpustakaan dan Kearsipan.

No More Posts Available.

No more pages to load.