Cara menjilid Buku Perpustakaan yang rusak

oleh

Koleksi bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan merupakan cermin dari bentuk kepedulian suatu lembaga perpustakaan dan sejauh mana mampu mengelola dan memelihara kondisi koleksi sehingga tetap dalam keadaan baik, bersih, dan layak untuk dibaca. Di sisi lain, ada aspek penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan koleksi perpustakaan, yaitu aspek pelestarian yang ikut berperan menumbuhkan dan mengembangkan minat baca melalui buku yang menarik dari segi cover dan kualitas jilid dan juga isi buku itu sendiri. Penjilidan di perpustakaan (library binding) perlu dilakukan apabila kondisinya sudah mulai berubah dari aslinya akibat dari berulang kali pemakaian dan perlakuan dari para pemustaka sehingga akan menghasilkan koleksi dengan kondisi baru yang lebih kuat, ekonomis, keadaan utuh, dan terhindar dari kerusakan fisik serta menunjang fungsi perpustakaan dalam melaksanakan layanan perpustakaan. Pengetahuan penjilidan buku perpustakaan (library binding) yang bagus dan indah apabila dikaji secara luas sangat rumit dan perlu pendalaman seni khususnya dalam mengembalikan disain asli jilidan. Pustakawan atau petugas konservasi yang bertugas di bagian penjilidan perpustakaan perlu senantiasa meningkatkan wawasan dan ketrampilan agar mampu mengantisipasi kerusakan jilidan koleksi secara dini dan mampu menjilid buku perpustakaan yang kaya akan seni dan bernilai tinggi.

Praktek menjahit buku yang rusak  (pelestarian DISPUSIPN Kota Pekanbaru)
Praktek menjahit buku yang rusak (Pelestarian – DISPUSIP Kota Pekanbaru)

Pada umumnya teknik  penjilidan yang diterapkan pada bahan perpustakaan dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Menjilid dengan benang (thread binding)

Beberapa jenis model jahitan yang masih eksis ,dari model dasar yang sederhana sampai yang kompleks dengan banyak ragam jahitan. Sementara itu, umumnya buku dari negara barat banyak jahitan melubangi sepanjang lipatan kertas. Beberapa penjilidan di asia seperti Retchoso atau sistim jilid bentuk kupu terbang dari Jepang yang menggunakan sedikit celah sebagai pengganti lubang.

2. Menjilid dengan lem (perfect binding)

Penjilidan dengan lem dikenal dengan perfect binding merupakan bagian model penjilidan. Perfect binding menggunakan cairan lem untuk menyatukan halaman yang dijahit kemudian digabungkan bersama sampul lunak (soft cover) yang menutupi blok buku. Cover bisa dicetak untuk hasil akhir dari sistem jilid ini .Sementara penjilidan dengan lem (perfect binding) yang menggunakan sampul keras (hard cover) adalah halaman yang ditata dan direkatkan bersama menggunakan lem menjadi bentuk blok buku yang kemudian ditambahkan cover atau penutup sampul yang terbuat dari bord dan kertas, kain, vinyl, atau kulit. Yang termasuk di dalam kelompok penjilidan dengan lem juga adalah penjilidan yang menggunakan lem panas (hot glue) dan biasa disebut dengan thermal binding. Proses pengerjaannya adalah dengan memberikan cairan lem panas sepanjang punggung buku dan merata pada seluruh halaman. Sitem thermo binding hanya bisa mengelem dengan kapasitas maximum 30 mm. (3cm).

3. Menjilid dengan Kawat  (Wire Binding )

Penjilidan dengan kawat sangat banyak digunakan dan punya ciri gaya tersendiri dengan kemampuan membuka secara mendatar dan membuka lebar sampai bisa berputar. Penjilidan dengan kawat sangat ideal buat kalender atau blok notes. Penjilidan kawat lebih dikenal dengan sebutan wiro dan sedikit mengarah pada tipe jilid spiro dan tampak sebagai fungsi spiral. Sebagai tambahan penjilidan kawat dibuat dengan desain sendiri dalam sistem penjilidan dan bisa dilakukan dengan menggunakan nomor pengepasan dengan  desain simetrik sepanjang jilidannya.

Bahan dan Peralatan Penjilidan
Kertas  merupakan bahan dasar pekerjaan penjilidan. Kertas berasal dari serat selulosa yang dipress menjadi lembaran dan kadang ditambahkan zat kimia sebagai bahan pemutih selama berlangsung pembuatannya dengan beda kualitas, kekuatan, tekstur, warna, dan ketahanannya. Kualitas kertas tergantung kualitas bahan dasar yang dipakai pada saat  proses pembuatan kertas.

Praktek Pengeleman sampul buku (Pelestarian DISPUSIPN Kota Pekanbaru)
Praktek Pengeleman sampul buku (Pelestarian DISPUSIPN Kota Pekanbaru)

Untuk proses menjilid dibutuhkan beberapa jenis bahan utama, yaitu kertas/karton, lem, dan benang serta beberapa bahan penunjang lainnya. Disamping itu, dalam proses penjilidan tidak akan lepas dari pekerjaan menempel dengan zat perekat. Kertas yang dipakai untuk menjilid seharusnya mempunyai kandungan pH 5’5. Untuk bahan lem perekat dianjurkan mengandung pH 6 atau 7. Kertas yang dibutuhkan untuk penjilidan mempunyai berbagai ukuran standar, misalnya kertas qonqueror (61,5 x 86 ). Bahan kertas ini mengandung sedikit kandungan zat asam atau pHnya kecil sehingga sering digunakan untuk bahan pelapis atau pelindung kertas yang nilai informasinya agak tinggi seperti pada koleksi buku langka; surat kabar; gambar, dan photo langka. Sementara itu, ada kertas keassing  Samson ( 90×120), yaitu sejenis bahan kertas pembungkus semen yang mempunyai pH agak tinggi sehingga tidak dianjurkan untuk melapisi koleksi yang nilai informasinya tinggi tetapi kalau seperti surat kabar atau majalah  masih diperbolehkan. Untuk pembuatan cover atau sampul buku dapat menggunakan karton Bord  ( 65×75 ) dan (70×10). Bahan yang diproduksi pada awal abad ke-20 ini telah masuk dalam pabrik dan  perdagangan bahan-bahan yang untuk ukurannya sudah ada, yaitu ukuran standart industri seperti bord No.20, 30, 40, atau 60. Board ini baik digunakan dan dipersiapkan untuk penjilidan dengan kualitas yang baik dan tidak ada masalah penggunaan dan pengeleman. Sebagai pelapis bord digunakan kertas buckram dan linen yang terbuat dari campuran bahan kain dan palastik sehingga agak ulet, lentur, dan kuat teksturnya. Biasanya, dipakai bahan cover/penutup sampul buku/majalah dan kotak dan warnanya bermacam-macam. Beda bukcram dan linen hanya terletak pada kekuatan  teksturnya. Bukram sebagai produk import lebih kuat dan mahal daripada linen buatan dalam negeri/lokal. (perpusnas.go.id)

Peralatan yang dibutuhkan untuk proses penjilidan secara ideal banyak sekali macam dan fungsinya. Peralatan yang digunakan bisa yang modern atau konvensional. Untuk belajar cara menjilid sangatlah esensial bila seorang penjilid pemula memahami beberapa proses dan cara penggunaan peralatan penjilidan agar tidak mengalami kesulitan dan menghasilkan karya jilid yang baik dan benar. Beberapa peralatan yang diperlukan di antaranya adalah :
1. pemotong karton/bord,
2. press buku/koran,
3. dan beberapa peralatan penunjang penjilidan yang berukuran kecil seperti pisau potong dan cutter; gunting, tulang pelipat, jarum jahit, kuas, pusut,
4. dan lain-lain.

Penjilidan dengan tangan menggunakan banyak macam alat penjilidan seperti tulang pelipat (bonefolder) yang digunakan untuk melipat dan menekan garis lipatan kertas. Tambahan alat penjilidan dengan tangan ini adalah berbagai macam pisau, palu, dan alat brass selama proses penyelesaian (finishing).

Hasil sampul buku (Pelestarian DISPUSIPN Kota Pekanbaru)
Hasil sampul buku (Pelestarian DISPUSIPN Kota Pekanbaru)

Buku-buku tersebut bisa dijilid dengan berbagai macam variasi bahan material yang berbeda. Banyak di antaranya yang menggunakan kulit, kertas bercorak, dan bahan lain seperti buckram untuk cover. Penjilidan dengan bahan tersebut dibuat perkecualian dan dengan teknik yang tinggi dengan bahan yang berkualitas tinggi pula khususnya untuk bahan kulit. Ini dikenal dengan sebutan ekstra atau edisi luks sehingga untuk melaksanakan penjilidan ada berbagai cara dan  metode atau teknik yang dilakukan, yaitu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bahan perpustakaan yang akan dijilid.

Mau tau cara penjilidan buku di perpustakaan !!!
Yuuuk kunjungi,..
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru
Jl. Dr. Sutomo No. 1 Pekanbaru.
Telpon : (0761) 859318
Email : bpadkotapekanbaru@gmail.com
Website : https://www.bpa.pekanbaru.go.id
Twitter : https://www.twitter.com/DispusipPKU
Facebook : https://www.facebook.com/dispusip.pekanbaru
Instagram : https://www.instagram.com/dispusippku/
-SALAM SMART-

 

Tentang Penulis: DISPUSIP Kota Pekanbaru

Gambar Gravatar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Pekanbaru hadir sebagai salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. DISPUSIP Kota Pekanbaru mengemban tugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik di bidang perpustakaan dan Kearsipan.

No More Posts Available.

No more pages to load.